IGI KABUPATEN NIAS
Mars IGI
wb_sunny

Breaking News

Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?

Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?

Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Arah dan tujuan pendidikan diatur di dalam kurikulum sehingga dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran guru akan berpatokan pada kurikulum yang dipakai di satuan pendidikannya. Terdapat 4 komponen kurikulum, yakni tujuan, konten, metode/cara, dan evaluasi.
Penulis

Peran dan Fungsi Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan kemajuan pendidikan di suatu Negara, mulai dari ranah konsep hingga aplikasi atau praktek di lapangan. Karena memiliki peran sebagai rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan ajar penyelenggaraan pedoman pendidikan yang baik. Kurikulum pada umumnya adalah rancangan yang memuat seperangkat mata pelajaran dan materi yang akan dipelajari, atau yang akan diajarkan guru kepada siswa. Bagi siswa, kurikulum memiliki fungsi sebagai sarana dalam mengukur kemampuan diri serta konsumsi pendidikan.

Sejarah Perubahan Kurikulum
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere, pada waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Secara harfiah, diketahui istilah kurikulum pertama kali muncul di Skotlandia sekitar 1829, secara resmi istilah ini baru dipakai hampir satu abad kemudian di Amerika Serikat.
Sejarah perubahan kurikulum di Indonesia sudah melalui perjalanan panjang, sejarah mencatat perubahan tersebut bahkan sudah puluhan kali berubah sejak kemerdekaan bangsa kita. Secara singkat perjalanan sejarah perubahan kurikulum di Indonesia adalah sebagai berikut.
  1. Kurikulum 1947 (Rentjana Pelajaran 1947)
  2. Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952)
  3. Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964)
  4. Kurikulum 1968
  5. Kurikulum 1975
  6. Kurikulum 1984
  7. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
  8. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004
  9. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
  10. Kurikulum 2013 (K-13)
  11. Kurikulum Merdeka
Mengapa kurikulum perlu berubah?
Menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia, maupun sebagai anggota masyarakat. Anak berkembang sesuai dengan kodrat dan zaman artinya Kurikulum yang baik adalah Kurikulum yang sesuai dengan tuntutan zaman, dan terus dikembangkan sesuai dengan konteks dan karaktersistik peserta didik demi membangun kompetensi sesuai dengan kebutuhan mereka kini dan masa depan.
Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan kebutuhan peserta didik untuk membangun kompetensi sesuai masa kini dan masa yang akan datang. Kurikulum harus selalu berubah agar sesuai dengan perkembangan zaman, apalagi masa sekarang ini Ilmu Pengetahuan dan teknologi informasi telah berkembang dan pembelajaran akan membosankan tanpa adanya perubahan bukankah tugas kita untuk menyiapkan para peserta didik kita menghadapi zaman yang baru, zaman yang sama sekali berbeda dengan zaman kita dulu.


Sebagai bahan ilustrasi misalnya zaman dulu masih teknologi masih sebatas menggunakan mesin tik dan coba kita amati anak pada zaman sekarang mereka lahir dengan teknologi ditangannya, balita saja sudah pandai memainkan gawai. Begitu juga dengan cita-cita anak semakin berkembang. Dulu cita-cita anak misalnya jadi guru, dokter, pengusaha, bidan, tentara tapi sekarang dengan kemajuan dan dinamika globalisasi, cita-cita anak semakin beragam. Ada yang bercita-cita sebagai youtuber, konten kreator, selebgram, tim kreatif atau semacamnya..

Penulis,
Devi Asnidar Manik
SD NEGERI 071049 SIFAOROASI
Guru Kelas


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

18 Comments

  1. Salam dan bahagia bapak/Ibu guru hebat
    Perkenalkan nama saya Devi Asnidar Manik, penulis artikel ini
    Mohon masukan dan saran (umpan balik) dari bapak/ibu guru hebat terhadap tulisan saya ini.
    1. Menurut bapak/ibu, apakah kurikulum itu perlu berubah?
    2. Bagaimana pendapat ibu tentang perubahan kurikulum sebelum membaca artikel ini?
    3. Apa saran dan masukan bapak ibu terhadap artikel yang saya tulis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemaparan sangat jls,mudah dipahami...
      Semangat ibu guru hebat,teruslh jadi inspirasi bagi tenaga pendidik lainnya trlebih dlm mencerdaskn anak bangsa.

      Hapus
  2. kurikulum harus diperbarui untuk mencerminkan perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi

    BalasHapus
  3. Perkenalkan saya Ahmad Bachtiar dari Desa Pasar Sorkam (Orang Tua korban kurikulum merdeka).
    Saya membaca tulisan Ibu Manik karena sangat menarik dan mudah dipahami. Penyampaiannya rinci dan mudah di mengerti.
    Saya sependapat dengan ibu kalau perubahan kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman tapi apakah selama nya jika pergantian kurikulum di Indonesia berdasarkan perubahan zaman? Faktanya setiap pergantian menteri, kerap kali kurikulum juga ikut berganti. Sebagai contoh Nadiem Makarim sebagai menteri baru langsung mengubah paradigma kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka belajar sehingga perubahan kurikulum tendensius searah dengan kepentingan penguasa. Pemerintah tidak pernah memikirkan bahwa dengan gonta ganti kurikulum yang menjadi korban adalah Guru dan Siswa dan orang tua. Belum ada tolak ukur aktual yang menyatakan bahwa kualitas pendidikan Indonesia meningkat pasca implementasi kurikulum merdeka. Yang meningkat hanya proyek demi proyek di lingkaran kementerian.
    Semangat terus ibu Asnidar, Lanjutkan berkarya 🙏🙏

    BalasHapus
  4. Secara keseluruhan sangat menarik dan mudah dipahami tentang perubahan kurikulum. Tetp semangat dan berkarya Ibhu Guru...

    Keren... 💪

    BalasHapus
  5. Nur habibah harahap10 Februari 2024 pukul 20.49

    Menurut saya sah sah saja kalau kurikulum berubah untuk kemajuan pendidikan di Indonesia
    Tapi kalau bisa memudahkan guru, siswa dalam pencapaian pembelajaran.

    BalasHapus
  6. Nur habibah harahap10 Februari 2024 pukul 20.51

    Semangat untuk Devi semoga kita menjadi guru yang baik untuk anak didik kita

    BalasHapus
  7. Secara konten sangat mudah dipahami dan dimengerti.Sebagai saran dokumentasi dalam penerapan konten sebaiknya dimuat.Selamat berkarya ibu guru hebat.teruslah menginspirasi.

    BalasHapus
  8. Dengan konten diatas, sangat jelas penjelasannya sehingga pemahaman mengapa kurikulum perlu berubah dapat tersampaikan kepada aktor sasaran. lanjutkan bergerak, menggerakkan.......

    BalasHapus
  9. Mantap bu guru
    Teruslah berkarya untuk Indonesia yang lebih baik lagi

    BalasHapus
  10. Mantap, penjelasan sangat baik sehingga mudah dipahamin

    BalasHapus
  11. Penjelasan sudah bagus, memang perubahan kurikulum ini untuk sebagian guru agak susah dipahami, tapi kita yg sdh mengerti maka melalui aksi nyata bisa menggerakkan bapak / ibu guru yg lain, tks

    BalasHapus
  12. Semangat ibu. Teruslah berkarya. Kurikulum sangat penting berubah sesuai kebutuhan satuan pendidikan. Semangat berkarya

    BalasHapus
  13. Sangat menginspirasi. Saya sangat memahaminya. Mantap

    BalasHapus
  14. Pemaparan mengenai kurikulum sangat bagus.Di mana penerbitan kurikulum jauh-jauh sebelumnya hingga kurikulum Merdeka terbit sangat jelas.Semangat menginspirasi para guru di Indonesia teman,terkhusus di Sumatera Utara terlebih di Kepulauan Nias.

    BalasHapus
  15. Mantap bu Devi, sukses sllu dlm berkarir dan berkarya.... semangat buat kita para pendidik generasi bangsa

    BalasHapus
  16. Mantap kak..
    Teruslah berkarya dan sukses selalu dalam karir..

    BalasHapus
  17. terimakasih infonya min saya dari bagian Jasa Sewa Infocus Terdekat Pekanbaru jangan lupa berkunjung

    BalasHapus